Misteri Sungai Berantas - Hallo pembaca WHT
Web Hosting Indonesia, kali ini saya akan sharing hosting Misteri Sungai Berantas, saya telah mereview dan membuat tutorial untuk pembaca setia, berikut artikel yang kami buat khusus untuk anda pembaca WHT.
lihat juga
Misteri Sungai Berantas
Oleh : Zahra Vee |
Zahra Vee |
Kali ini, desa kembali digegerkan dengan penemuan mayat di sungai berantas. Setelah penemuan mayat pertama kurang lebih satu minggu yang lalu. Keadaan mayat kedua hampir sama dengan mayat pertama, yakni satu mata hilang. Dan anehnya, satu sepatu si mayat pun juga hilang.
Keadaan sungai yang meluap akibat hujan yang turun berhari-hari, membuat warga cukup kesulitan saat mengangkat mayat tersebut, karena tersangkut beberapa pohon bambu yang roboh terkena angin.
Dari desas desus warga yang merasa janggal dengan kejadian aneh tersebut, mulai beropini ... bahwa jin penghuni sungai berantas sedang meminta tumbal. Namun banyak juga yang tak percaya. Khususnya para pemuda desa yang memang kesehariannya memancing ikan di aliran sungai tersebut.
Hingga pada suatu hari. Kejanggalan yang terjadi mulai terkuak.
"Kamu ndak takut jadi tumbal jin berantas apa, No?" Paijo berusaha mengingatkan temannya, Paino.
"Halah Jo, hidup mati kita itu sudah diatur sama Gusti Allah. Jangan percaya ama yang begituan. Musyrik itu namanya," jawab Paino santai, sambil menjinjing peralatan mancingnya.
Paino telah sampai di sungai berantas. Sungai itu nampak sepi. Tak ada satu kegiatan pun yang nampak di sana. Dia benar-benar sendiri. Diambilnya cacing dari dalam plastik yang ia bawa untuk umpan-umpan ikan. Lalu melemparkannya ke sungai.
Tak lama, umpan yang ia lempar seperti ada yang menarik-narik. Ini pasti ikan. Bisik Paino senang. Ia pun mulai menarik perlahan, namun terasa berat. Pemuda tanggung itu pun mulai menarik dengan kuat. Tetap berat. Paino mulai kewalahan, tapi dia tak pantang menyerah. Semakin ditariknya kuat-kuat.
Pada waktu sepersekian menit kemudian, air sungai itu tiba-tiba berubah warna--merah. Semakin lama semakin merah, bahkan hampir seluruh permukaan air sungai itu berwarna merah. Paino menghentikan aksi tarikan pancingnya. Kedua matanya menatap takzim, saat sesosok aneh muncul dari dasar air.
Pemuda itu bahkan tak sanggup berteriak. Rongganya seakan terkunci. Kakinya gemetar, hendak berlari tak bisa. Dan sosok aneh itu begitu garang menatap wajah Paino yang mulai ketakutan.
Perlahan namun pasti, sosok itu terbang menghampiri Paino. Saking gemetarnya, Paino berusaha mengingat semua doa-doa yang dia hafal. Namun sial, ia hanya ingat satu doa. Dengan sekuat tenaga, Paino berusaha berdoa lantang agar sosok itu terbakar.
"Allahumma bariklana fimma rozaktana wakina adzabannar!"
Tak lama, sosok aneh itu pun menghilang. Sesaat setelah ngedumel dalam hati, "Ih, sialan. Emang dipikir dia mau makan eike apa?"
Setelah kejadian itu, tak lagi ditemukan mayat yang mengambang di desa Paino. Sungai berantas pun aman.
Jember, 21 Januari 2016