Fungsi Pekarangan Menurut Para Ahli - Hallo pembaca WHT
Web Hosting Indonesia, kali ini saya akan sharing hosting Fungsi Pekarangan Menurut Para Ahli, saya telah mereview dan membuat tutorial untuk pembaca setia, berikut artikel yang kami buat khusus untuk anda pembaca WHT.
lihat juga
Fungsi Pekarangan Menurut Para Ahli
Fungsi Pekarangan menurut Para Ahli
Pekarang yang baik yang adalah pekarangan yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik berdasarkan campur tangan manusia sebab fungsi pekarangan pada dasarnya adalah tanaman penyusun dari pekarangan itu sendiri yang dapat tumbuh, berkembang dan tertata dengan baik.
Baca Juga : Pengertian Pemanfaatan Ruang Agroforestri
Berikut pembagian fungsi pekarangan menurut para ahli :
Menurut Karyono (1980), pekarangan memiliki 6 fungsi antara lain :
1. Fungsi sosial ekonomi
Mempunyai peranan penting sebagai sumber tambahan kebutuhan sehari-hari yang cukup memadai
2. Fungsi sosial budaya
Pekarangan sering dijadikan simbol status. Orang-orang yang tidak mempunyai pekarangan sering dikatakan mempunyai status lebih rendah terutama daerah Sunda.
3. Fungsi pendidikan
Sebagai tempat bermain untuk anak-anak dan belajar mengenal alam lingkungannya
4. Fungsi produksi
a.Fungsi produksi subsistem, umumnya diperoleh dari tanaman pangan, sayuran dan bumbu masak
b.Fungsi produksi komersial, umumnya didapatkan dari tanaman keras untuk bahan bangunan dan kayu bakar
5. Fungsi peningkatan gizi
Banyak tanaman di pekarangan mempunyai kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang tinggi untuk peningkatan gizi keluarga petani
6. Perlindungan terhadap tanah dan air
Membentuk stratifikasi tajuk yang dapat menahan hempasan air hujan sehingga dapat melindungi tanah
Soemarwoto (1989), membagi fungsi pekarangan menjadi 7 bagian yaitu sebagai berikut :
1. Pekarangan menghasilkan bahan makanan tambahan berupa :
a.Karbohidrat (jagung dan bermacam-macam umbi)
b. Sayuran dan buah-buahan, diantaranya ada yang mengandung protein, lemak, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, garam-garam Ca, Mg, Fe, dan serat-serat. 2. Berlawanan dengan sawah atau tegal, pekarangan menghasilkan hampir tiap hari, sehingga mengakibatkan adanya sesuatu yang dapat dijual ke pasar dengan demikian adanya suatu sumber pendapatan uang meskipun tidak besar.
3. Pekarangan menghasilkan bumbu-bumbu, rempah-rempah, obat-obatan, ramuan dan bunga.
4. Pekarangan menghasilkan bahan bangunan terutama bambu yang banyak terdapat di tepi pekarangan.
5. Pekarangan menghasilkan kayu bakar yang berasal dari cabang-cabang kering pohon-pohonan dipekarangan maupun dari pohon-pohon yang sengaja ditanam untuk itu (misalnya : turi)
6. Pekarangan menghasilkan bahan dasar untuk kerajinan rumah, misalnya serat-serat untuk bahan anyaman.
7. Ternak dan ikan dipelihara di pekarangan di samping memberikan bahan makanan protein, bersama-sama dengan bahan organik yang berasal dari tanaman pekarangan, memelihara kesuburan tanah pekarangan dan terhindar pula dari erosi dan proses perusakan lainya.
Sedangkan Djuwadi (1998), menguraikan fungsi pekarangan menjadi 8 fungsi yang secara subtansial hampir sama dengan yang diuraikan Soemarwoto (1989). Fungsi pekarangan menurut Djuwadi (1998) sebagai berikut : - Untuk memproduksi makanan tambahan yang mengandung karbohidrat dan sayur mayur yang mengandung protein, vitamin, gula, nutrisi dan lain-lain.
- Untuk memproduksi obat-ibatan tradisional
- Untuk memproduksi kayu khususnya kayu untuk bahan bangunan
- Uemproduksi bambu dan bahan mentah untuk mebel, alat rumah tangga dan lain-lain
- Untuk memproduksi pupuk kompos
- Untuk memproduksi daging, ikan, telur dan lain-lain
- Untuk memproduksi kayu bakar dan arang
- Untuk menstabilkan kondisi lingkungan, rekreasi dan pendidikan
Menurut admin fungsi-fungsi pekarangan yang diuraikan oleh beberapa ahli di atas merupakan bentuk pekarang dalam lingkup cukup luas sehingga jasa atau fungsi dari pekarang tersebut dapat efektif dalam uraian di atas. Kalau dilihat pekarangan yang kecil misalnya pekarang-pekarang yang terdapat diperumahan-perumahan, pekarangan tersebut dapat dikatakan berada pada skala kecil.